Kamis, 20 September 2012

Senin, 17 September 2012

my favorite surah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”


أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ
1. Bermegah-megahan telah melalaikan kamu ,

حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ
2. sampai kamu masuk ke dalam kubur.

كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ
3. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),

ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ
4. dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.

كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ
5. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,

لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ
6. niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim,

ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ
7. dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin .

ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ
8. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).

my nabi is muhammad SAW

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi dan Rasul paling mulia, Nabi kita Muhammad saw. , juga bagi keluarga dan seluruh sahabat beliau, wa ba'du:
Sesungguhnya rukun pertama dari rukun-rukun Islam yang agung adalah bersaksi bahwasanya tidak ada ilah yang berhak untuk disembah dengan selain Allah dan bahwasanya Muhammad itu Rasulullah (utusan Allah). Perealisasian setengah dari kedua persaksian tersebut adalah syahadat bahwasanya Muhammad itu utusan Allah, yang akan terwujud melalui beberapa perkara berikut ini:
Pertama: Mempercayai Nabi S.A.W. pada seluruh apa yang beliau kabarkan, yang dimulai dari keyakinan bahwa beliau adalah Rasulullah (utusan Allah) yang diutus kepada jin dan manusia seluruhnya untuk menyampaikan wahyu Allah Ta'ala melalui Al-Qur'an dan As-Sunnah, keduanya mencakup agama Islam yang tidak akan Allah terima agama selainnya.
Kedua: Menta'ati dan ridho atas hukum yang diputuskannya, berserah diri kepada beliau dengan sepenuhnya, tunduk terhadap sunnah dan menjadikannya sebagai panutan, serta membuang apa yang selainnya.
Ketiga: Mencintai beliau S.A.W. diatas kecintaan terhadap orang tua, keturunan dan diri sendiri, yang mengharuskan sikap pengagungan, pemuliaan, rendah diri, menolong dan membelanya dan berpegang dengan apa yang beliau datangkan.
Oleh karena itu bagi setiap muslim;  hendaklah merealisasikan semua makna ini, agar keimanannya menjadi benar, dapat merealisasikan setengah dari kalimat Tauhid dan agar kesaksiannya bahwa Muhammadur Rasulullah diterima, karena orang-orang munafiq berkata:
" نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ اللَّهِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَكَاذِبُونَ "
"Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta" [QS. Al-Munaafiquun: 1], maka syahadat mereka tidak akan bermanfaat baginya, dikarenakan mereka tidak merealisasikan maknanya.
Berikut ini kami ketengahkan kepada Anda beberapa perkara yang dapat kita laksanakan sebagai realiasasi kecintaan kita terhadap Rasulullah dan melaksanakan kewajiban kita dalam menunaikan hak-hak Nabi S.A.W. untuk menghadapi serangan keji  terhadap beliau dengan mengorbankan anak-anak, orang tua, diri sendiri bahkan juga harta kita, menurut kemampuan masing-masing, karena setiap muslim wajib memikul   tanggung jawabnya masing-masing sesuai kedudukan mereka:

Bagi Perorangan, maka ia harus melakukan hal-hal berikut:
1-    Bertafakkur tentang tanda-tanda kenabian beliau S.A.W. yang pasti, bahwasanya beliau adalah utusan Rabb penguasa alam semesta, asalnya ada dalam Al-Qur'anul Karim, dan apa yang terkandung dari tanda-tanda yang menunjukkan akan benarnya kenabian beliau r.
2-    Mempelajari dalil-dalil dari Al-Qur'an, Sunnah serta ijma' yang menunjukkan akan kewajiban menta'ati Nabi S.A.W., memerintahkan untuk mengikuti dan menjadikannya sebagai panutan.
3-    Mengetahui dan memahami akan penjagaan Allah terhadap Sunnah Nabi-Nya, yaitu melalui besarnya perjuangan yang diemban oleh para ulama pada masa yang berbeda-beda, mereka menjelaskan yang shahih dari yang lemah, serta mengumpulkannya sesuai dengan pondasi yang sangat teliti dan hanya dimiliki oleh umat ini, serta tidak pernah ada pada umat-umat yang telah lalu.
4-    Merasakan akan kecintaan terhadap beliau S.A.W. dalam hati dengan mengingat sifat kedermawanan dan kemuliaan baik lahir maupun batin , juga membaca tentang sifat-sifat beliau yang mulia, serta mengetahui bahwasanya telah terkumpul pada beliau kesempurnaan manusia dalam bentuk (fisik) maupun akhlaknya.
5-    Turut merasakan keutamaan dan kebaikan beliau S.A.W. terhadap setiap muslim, karena beliaulah yang menyampaikan agama Allah kepada kita dengan penyampaian terbaik, terlengkap dan paling sempurna, dan beliau S.A.W. telah menyampaikan risalah, menunaikan amanah, menasehati seluruh umat serta menjadi utusan terhadap kaumnya.
6-    Menyandarkan seluruh kebaikan duniawi dan ukhrawi yang kita sepakati dan kita nikmati kepada beliau S.A.W. setelah keutamaan dan karunia Allah Ta'ala, karena beliau S.A.W. merupakan jalan penunjuk kita kepadanya, semoga Allah memberi kita ganjaran terbaik sebagaimana yang diperoleh seorang nabi dari umatnya.
7-    Merasakan bahwa beliau S.A.W.  merupakan manusia yang paling lembut, paling dermawan dan paling menjaga terhadap umatnya, Allah berfirman:
[ النَّبِيُّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ ]
"Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri" [QS. Al-Ahzab: 6]
8-    Mengenali ayat-ayat dan hadits-hadits yang menunjukkan keagungan kedudukan beliau r disisi Rabb-nya, betapa tingginya derajat beliau disisi Penciptanya, serta  kecintaan Allah Ta'ala dan pemuliaan –Nya terhadap beliau dengan kemuliaan tertinggi.
9-    Melaksanakan perintah Allah kepada kita untuk mencintai beliau S.A.W., bahkan mengedepankan kecintaan kepada beliau daripada diri kita sendiri, sebagaimana sabda Nabi S.A.W.:
(( لن يؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من نفسه وولده ووالده والناس أجمعين ))
"Tidak beriman salah seorang diantara kalian hingga menjadikanku lebih dia cintai dari dirinya, anaknya, orang tuanya dan seluruh manusia"
10- Berpegang dengan perintah Allah kepada kita agar beradab terhadap beliau r, dan mengikuti sunnahnya, sebagaimana firman Allah Ta'ala:
] يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلَا تَجْهَرُوا لَهُ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ أَنْ تَحْبَطَ أَعْمَالُكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تَشْعُرُونَ . إِنَّ الَّذِينَ يَغُضُّونَ أَصْوَاتَهُمْ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ أُولَئِكَ الَّذِينَ امْتَحَنَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ لِلتَّقْوَى لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ [ (الحجرات: 2-3)
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu, sedangkan kamu tidak menyadari . Sesungguhnya orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar"  [QS. Al-Hujuraat: 2-3]
]لَا تَجْعَلُوا دُعَاءَ الرَّسُولِ بَيْنَكُمْ كَدُعَاءِ بَعْضِكُمْ بَعْضًا [ (النور: 63)
"Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul diantara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain)" [QS. An-Nuur: 63]
11- Berserah diri terhadap perintah Allah Ta'ala dengan membela Nabi S.A.W., menolong dan menjaganya dari setiap gangguan yang ditujukan kepadanya, atau dari kekurangan yang dinisbatkan kepadanya, sebagaimana firman Allah: "supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)Nya, dan membesarkan-Nya" [QS. Al-Fath: 9]
12- Berusaha untuk selalu membela dan menolong beliau S.A.W.  secara Ikhlas dan tulus.
13- Merasakan akan adanya ganjaran berlimpah di akhirat bagi orang yang merealisasikan kecintaan terhadap Nabi S.A.W. dengan cara yang benar, yaitu dengan menjadi pendamping beliau S.A.W. di surga, sebagaimana sabda Nabi S.A.W.: "Anda akan bersama dia yang anda cintai".
14- Berusaha untuk selalu bershalawat kepada Nabi S.A.W.  setiap kali disebutkan nama beliau; setelah adzan, pada hari jum'at dan pada setiap waktu, dikarenakan adanya ganjaran besar dari semua itu dan juga karena besarnya hak beliau dari kita.
15- Membaca sejarah Nabi S.A.W. yang shahih, sambil merenungi setiap kejadian untuk mengambil manfaat dari hikmah darinya, serta mengambil manfaat dari setiap kejadian dan berusaha untuk menghubungkannya dengan kehidupan dan kenyataan yang kita jalani.
16- Mempelajari Sunnah beliau S.A.W. dengan membaca apa yang telah dishahihkan oleh para ulama dari hadits-hadits yang diriwayatkan darinya, sambil berusaha untuk memahami kandungannya dan mengambil apa yang terkandung dari ajaran kenabian  berupa hikmah yang jelas, akhlak yang tinggi, ibadah yang lengkap kepada Allah dan ketundukan yang sempurna hanya kepada sang pencipta.
17- Mengikuti Sunnah beliau r secara keseluruhan, dengan mengedepankan yang lebih prioritas dari yang lainnya.
18- Berusaha untuk selalu mengikuti sunnah beliau dalam ibadah walaupun kita hanya melakukan satu kali seumur hidup, sebagai bentuk penjagaan untuk selalu mengikuti beliau pada segala sesuatu.
19- Berhati-hati dari melecehkan sunnah beliau S.A.W.
20- Berbahagia dengan terlihat dan dipraktekannya sunnah beliau diantara umat manusia.
21- Bersedih karena tidak dilaksanakannya sunnah beliau r oleh sebagian orang.
22- Membenci setiap yang mencela Nabi S.A.W. ataupun sunnahnya.
23- Mencintai keluarga beliau S.A.W. yang mencakup para istri dan keturunannya, dan bertaqarrub kepada Allah Ta'ala dengan mencintai mereka, dikarenakan kedekatan mereka dari Nabi S.A.W. dan juga karena keislaman mereka, sedangkan orang yang berbuat maksiat diantara mereka hendaklah kita berusaha untuk memberinya petunjuk, karena hidayah yang mereka peroleh lebih dicintai oleh Rasulullah S.A.W. dari pada hidayah yang mereka peroleh oleh selain mereka, sebagaimana yang dikatakan oleh Umar bin Khattab r.a. kepada Al-Abbas paman Rasulullah r: (Perlahanlah wahai Abbas, sungguh keislamanmu pada hari kamu memeluk Islam lebih aku cintai dari pada keislaman Al-Khattab, hal itu karena aku mengetahui bahwa keislamanmu lebih dicintai oleh Rasulullah S.A.W. daripada keislaman Al-Khattab).
24- Melaksanakan wasiat Nabi S.A.W. terhadap keluarganya, yaitu tatkala beliau berkata:  "Saya mengingatkan kalian tentang keluargaku" tiga kali.
25- Mencintai para sahabat Nabi S.A.W., menghormati mereka serta meyakini keutamaan mereka atas orang-orang yang datang setelahnya dari segi ilmu, amal dan kedudukannya di sisi Allah Ta'ala.
26- Mencintai para ulama dan menghargainya, karena kedudukan dan hubungan mereka dengan warisan kenabian, para ulama adalah pewaris para Nabi, maka mereka berhak untuk dicintai dan dihormati,  sebagaimana hak Nabi S.A.W. terhadap umatnya.
Pada Tingkat Keluarga dan Masyarakat:
27- Mendidik anak-anak kita untuk mencintai Rasulullah  S.A.W..
28- Mendidik anak-anak kita agar mencontoh Rasululullah S.A.W. pada seluruh keadaannya.
29- Memiliki buku-buku yang berhubungan dengan sejarah Nabi S.A.W..
30- Mengoleksi kaset-kaset yang berhubungan dengan sejarah beliau S.A.W..
31- Menyeleksi film-film kartun yang baik dan mendidik.
32- Mengkhususkan satu waktu atau lebih dalam setiap pekan untuk berkumpul bersama keluarga untuk mempelajari sejarah Nabi.
33- Hendaknya suami mencontoh Rasul S.A.W. dalam bermuamalah dengan keluarganya.
34- Memberi semangat kepada anak untuk menghafal dzikir yang diajarkan Nabi dan mempraktekkannya.
35- Memberi semangat kepada anak untuk menyisihkan sebagian dari uang sakunya untuk mengamalkan sebagian hadits, seperti: menyantuni anak yatim, memberi makan, dan membantu orang yang sedang membutuhkan.
36- Membiasakan anak untuk mempraktekkan kalimat-kalimat hikmah yang datang dari hadits Nabi, seperti: "seorang Mukmin itu cerdik dan cerdas", seorang Mukmin tidak akan terperosok dua kali dalam lubang yang sama, "permudahlah dan janganlah mempersulit".
37- Mengadakan perlombaan antara anggota keluarga tentang sejarah Rasul S.A.W..
38- Mengenalkan keluarga Muslim dengan kehidupan Rasul S.A.W., dengan mengadakan acara satu hari di rumah Rasul
Pada Tingkat Dunia Pendidikan dan Mereka yang Bekerja di bidang itu:
39- Menanamkan kecintaan terhadap Rasul S.A.W. pada jiwa siswa dan siswi dengan cara memperkenalkan hak-hak beliau r terhadap umatnya.
40- Mengadakan ceramah-ceramah yang membahas sisi-sisi kehidupan Rasul dan juga kepribadian beliau S.A.W..
41- Memberi semangat kepada seluruh pengurus bidang pendidikan agar memberi tambahan pelajaran sejarah Nabi pada kurikulum pembelajaran dan pelajaran Islami pada bidang kemanusiaan.
42- Berusaha ikut serta dalam mendukung proyek riset ilmiah untuk mempelajari sejarah Nabi pada universitas-universitas barat yang terkenal.
43- Memberi semangat pada penulis makalah ilmiah tentang sejarah Nabi dan menganjurkan para penulis untuk mengarang buku tentang sunnah dengan berbagai macam ragamnya, seperti buku "al-maghozi" (peperangan-peperangan Rasul) dan "as-syamail" (Sifat-sifat Rasul).
44-  Mengadakan pameran pada tingkat sekolah dan universitas untuk memperkenalkan Rasul S.A.W., sambil memperhatikan peta geografi perkembangan Islam.
45- Mengkhususkan suatu tempat di perpustakaan yang menyediakan bacaan dan referensi yang berhubungan dengan Rasul r dan sejarahnya, serta  meletakkannya pada tempat yang jelas terlihat.
46-  Menyusun ensiklopedi akademik yang mencakup, tentang sejarah Nabi yang dapat dijadikan referensi dan menerjemahkannya kedalam berbagai bahasa dunia.
47- Mengadakan perlombaan tahunan bagi siswa dan siswi untuk menyeleksi makalah terbaik tentang sejarah Nabi dan menyediakan hadiah menarik untuknya.
48- Mengadakan kegiatan kepemudaan yang mencakup kegiatan-kegiatan yang menanamkan kecintaan terhadap Rasul r dan yang berhubungan dengan sunnah beliau.
49- Mengadakan beberapa pelatihan khusus untuk menyiapkan para pemimpin yang mencontoh kepada Nabi S.A.W.
Pada Tingkat Para Imam, Da'i dan Para Penuntut Ilmu:
50- Menjelaskan kekhususan-kekhususan dakwah dan risalah beliau S.A.W. dan bahwasanya beliau diutus dengan agama yang bijaksana, dan bahwa pokok dari dakwahnya adalah selalu berusaha untuk memberi petunjuk kepada seluruh manusia agar mengesakan ibadah hanya kepada Allah.
51- Beramal untuk mendakwahi umat manusia dan menunjuki mereka kepada agama ini; dengan seluruh ras dan bangsa mereka.
52- Menjelaskan sifat-sifat beliau S.A.W., baik dari segi fisik maupun akhlaknya, sebelum dan setelah diturunkan risalah kepadanya.
53- Menjelaskan keutamaan-keutamaan Rasul S.A.W.  serta kekhususan-kekhususan umatnya dengan cara yang menarik.
54- Menerangkan keadaan-keadaan beliau bersama keluarga, tetangga dan para sahabatnya.
55- Menjelaskan tentang bagaimana muamalah beliau S.A.W. terhadap musuh-musuhnya dari ahli kitab, orang-orang musyrik dan munafiq.
56- Menjelaskan tentang manhaj beliau r dalam kehidupannya sehari-hari.
57- Mengkhususkan khutbah kedua pada sebagian hari jum'at untuk mengingatkan akan kejadian-kejadian dari sejarah Nabi S.A.W., terlebih lagi dengan mengkhususkan beberapa khutbah penuh tentang beliau dari waktu ke waktu.
58- Menjelaskan tentang beberapa ayat yang berbicara tentang Rasul S.A.W. ketika dibaca dalam shalat, selama tiga sampai lima menit.
59- Menambahkan halaqoh-halaqoh untuk menghafal sunnah di Mesjid, disamping halaqoh-halaqoh tahfidz Qur'an.
60- Membenarkan pemahaman-pemahaman yang salah seputar sunnah Rasul S.A.W. kepada masyarakat umum, dan mengajak mereka untuk berpegang hanya dengan yang shahih, dengan gaya bahasa yang mudah difahami dan jelas.
61- Menyebutkan fatwa-fatwa ulama yang menjelaskan tentang hukum orang yang berpaling dari Rasul S.A.W. dengan mencela beliau, dan kewajiban untuk membenci orang yang berbuat demikian serta berlepas diri darinya.
62- Berusaha untuk mengembalikan umat manusia kepada agama mereka melalui penjelasan ringan tentang keadaan dakwah beliau S.A.W..
63- Memberi peringatan melalui media-media cetak dan elektronik tentang perilaku yang terlalu berlebihan terhadap Rasul r, sambil menerangkan ayat-ayat yang melarang perbuatan tersebut, seperti firman Allah:  "janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu" [QS. An-Nisaa: 171],  juga beberapa hadits khusus yang berbicara tentang ini, sebagaimana sabda beliau S.A.W.:  "Janganlah kalian terlalu berlebih-lebihan dalam mengikutiku sebagaimana terlalu berlebih-lebihannya orang nasrani terhadap Isa putra Maryam", serta menjelaskan bahwa kecintaan yang sesungguhnya adalah dengan mengikutinya S.A.W..
64- Menganjurkan orang-orang untuk membaca sejarah Rasul S.A.W. dari sumbernya yang asli sambil menjelaskannya kepada mereka.
65- Menjelaskan kebatilan dan kedustaan yang disebarkan  tentang beliau dan sejarahnya.
Pada Tingkat Para Pengamat, Cendikiawan, Jurnalis dan Wartawan:
66- Memperkenalkan pribadi Rasul S.A.W. dan kekhususan-kekhususan umatnya melalui publikasi dan pembicaraan tentang beliau dalam berbagai kegiatan komunikasi dan kebudayaan.
67- Tidak menyiarkan bentuk materi apapun yang memuat pelecehan terhadap sunnah beliau S.A.W..
68- Membendung media barat dan yahudi yang bertentangan serta membantah apa yang mereka publikasikan dari berbagai syubhat dan kebatilan tentang agama dan Nabi kita Muhammad S.A.W..
69- Mengadakan berbagai pertemuan ditingkat wartawan dan cendikia dari kalangan non Muslim yang bijak untuk membicarakan tentang Nabi r dan risalahnya.
70- Menyebarkan apa yang disebut oleh orang-orang bijak non Muslim tentang Nabi S.A.W..
71- Mengadakan berbagai seminar dan acara kebudayaan untuk menampakkan manhaj, sejarah serta menjelaskan kelayakan ajaran beliau S.A.W. pada setiap waktu dan tempat.
72- Mengadakan berbagai perlombaan penulisan makalah dan buku tentang sejarah Rasul S.A.W. dan menyiapkan hadiah berharga untuknya.
73- Menulis berbagai makalah, kisah dan buku-buku kecil yang berisikan tentang Rasulullah S.A.W..
74- Mengusulkan kepada para pemimpin redaksi surat kabar dan majalah untuk mengkhususkan sebuah kolom yang menjelaskan tentang ayat dan hadits-hadits tentang wajibnya mencintai Rasul S.A.W., bahwa mencintai beliau lebih utama daripada anak, orang tua dan seluruh manusia, bahkan lebih utama dari kecintaan terhadap diri kita sendiri, yang mencakup pengagungan, penghormatan, ittiba' (mengikuti) dan lebih mendahulukan sabda beliau atas perkataan siapapun.
75- Memberi usulan terhadap para pimpinan stasiun televisi untuk menyiapkan suatu program khusus tentang sejarah Rasul S.A.W., serta sikap dan prilaku beliau terhadap istri, anak, sahabat, musuh dan lain sebagainya dari sifat pribadi dan perangai beliau yang mulia.
76- Menganjurkan kepada studio-studio rekaman dan rumah-rumah produksi pertelevisian untuk mengeluarkan beberapa video yang berisikan tentang sejarah Rasul S.A.W. dengan cara yang baik dan menarik.
77- Menganjurkan stasiun-stasiun televisi, baik yang lokal ataupun parabola untuk menerbitkan dan menyiarkan film-film kartun untuk anak-anak yang mengisahkan tentang kepribadian Rasul S.A.W., serta beberapa kisah dari sunnah Nabi.
Pada Tingkat Yayasan-Yayasan Sosial dan Dakwah
78- Membentuk lajnah atau badan yang mengusung bendera pembelaan terhadap Rasul S.A.W..
79- Mengkhususkan beberapa tempat pada pameran dan muktamar nasional serta international yang diikuti oleh yayasan-yayasan untuk memamerkan buku serta kaset-kaset dan video yang memaparkan kekhususan-kekhususan risalah Nabi Muhammad.
80- Mengkhususkan beberapa tempat tetap untuk membagikan kaset, buku dan selebaran-selebaran yang berbicara tentang Rasul S.A.W..
81- Menganugerahkan hadiah menarik untuk orang-orang terbaik dalam melayani dan perhatian terhadap sunnah dan sejarah Nabi serta mengadakan pertemuan tahunan dengan mengundang orang-orang penting untuk menganugrahkan hadiah tersebut kepada mereka.
82- Mencetak buku-buku sejarah Nabi dengan berbagai bahasa, dan membagikannya ke pusat-pusat orientalis, perpustakaan-perpustakaan umum dan universitas diseluruh dunia.
83- Menerbitkan majalah atau bulletin berkala yang fokus terhadap sejarah Nabi yang suci dan ajaran-ajaran agama, serta menampilkan kebaikan-kebaikan umat ini dan agama yang dibawa oleh Nabi kita Muhammad S.A.W..
84- Menyiapkan kotak-kotak amal untuk mendanai gerakan pembelaan terhadap Rasulullah S.A.W., penulisan dan terjemahan buku-buku sejarah nabi serta pembuatan website di internet.
Pada Tingkat Para Pekerja Internet dan Pemilik Website
85- Membentuk beberapa kelompok website yang bertugas memaparkan kebaikan-kebaikan agama ini dan menjelaskan bahwa Islam mencintai seluruh Nabi dengan derajat kecintaan yang sama.
86- Membuat website atau forum dialog ataupun juga menyiapkan sebuah kolom khusus website yang fokus untuk menjelaskan sejarah Nabi S.A.W. dan kebaikan ajaran islam yang dibawa oleh beliau.
87- Ikut berperan dalam dialog damai dengan mereka yang non Muslim, sambil mengajak mereka untuk mempelajari kepribadian Rasul S.A.W. dan agama yang diembannya.
88- Membuat atau menyusun surat-surat elektronik yang dikirim ke email-email khusus tentang beberapa Hadits dan nasehat-nasehat Nabi.
89- Menyiapkan buletin-buletin elektronik –dari waktu kewaktu- tentang pribadi Rasul S.A.W. dan dakwahnya, terutama pada perayaan-perayaan dan kejadian-kejadian insidental.
90- Mengumumkan pada mesin pencari data (seperti google) yang terkenal tentang beberapa buku atau ceramah-ceramah yang berbicara tentang Rasul S.A.W..
Pada Tingkat Orang Kaya dan Pemerintahan Islam
91- Mendanai kegiatan-kegiatan dakwah yang berhubungan dengan sejarah Nabi yang mulia.
92- Mencetak stiker-stiker yang berisi tentang Hadits dan nasehat-nasehat kenabian.
93- Ikut menanam saham dalam mendirikan stasiun televisi, radio dan majalah-majalah yang berbicara tentang Islam dan Rasulullah S.A.W., dengan berbagai macam bahasa, terutama bahasa Inggris.
94- Menyewa jam tayang pada beberapa stasiun televisi dan radio asing untuk menampilkan gambaran-gambaran tentang Islam dan Nabi Muhammad S.A.W..
95- Mendirikan beberapa markas khusus untuk membahas dan mempelajari sejarah Nabi serta menterjemahkannya kedalam bahasa yang ada di dunia ini.
96- Mendirikan museum dan perpustakaan yang khusus membidangi sejarah dan peninggalan Nabi yang Mulia.
97- Membuat beberapa buah website di internet yang dikhususkan pada sejarah dan sunnah Nabi S.A.W..
98- Mencetak dan menyebarkan buku-buku, kaset dan program-program publikasi yang memaparkan kebaikan-kebaikan agama yang dibawa oleh Nabi, juga tentang akhlak dan kepribadian beliau, dalam beberapa bahasa, khususnya bahasa Inggris.
99- Turut berperan dalam mendanai perlombaan-perlombaan dalam bidang dakwah yang terfokus pada sejarah Nabi, dan juga menyisihkan sebagian hartanya sebagai dukungan atasnya.
Nomor ke 100 kami tinggalkan untuk Anda agar disempurnakan dan dikirimkan kepada kami melalui alamat lembaga kami.
Saudara dan saudariku yang beragama Islam .. sesungguhnya yang merupakan kewajiban bagi kita semua –masing-masing menurut kemampuannya- adalah membela Nabi kita, imam kita dan kekasih kita Muhammad S.A.W., oleh karena itu kami siapkan buletin ini agar tidak ada seorangpun dari kita yang memiliki alasan untuk tidak membela beliau, maka itu hendaklah kita  semua beramal untuk menyebar dan mempublikasukannya, juga mendakwahi keluarga dan seluruh manusia melalui perkumpulan keluarga, pembicaraan via telephone dan sms untuk membela Rasulullah S.A.W.

Jumat, 14 September 2012

Hadis tentang hubungan wanita dan laki-laki



  • “Sesungguhnya, apabila seorang suami memandang
    isterinya (dengan kasih & sayang) dan isterinya juga
    memandang suaminya (dengan kasih & sayang), maka
    Allah akan memandang keduanya dengan pandangan kasih &
    sayang. Dan apabila seorang suami memegangi jemari
    isterinya (dengan kasih & sayang) maka berjatuhanlah
    dosa-dosa dari segala jemari keduanya” (HR. Abu Sa’id)
  • “Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah
    berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang
    diamalkan oleh jejaka (atau perawan)” (HR. Ibnu Ady
    dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah)
  • “Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia
    menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu
    sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
    kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan
    sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
    terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” (Ar-Ruum
    21)
  • “Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara
    kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba
    sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang
    perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN
    MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas
    (pemberianNya) dan Maha Mengetahui.”
    (An Nuur 32)
  • “Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan,
    supaya kamu mengingat kebesaran Allah” (Adz Dzariyaat
    49)
  • “Janganlah kalian mendekati zina, karena zina itu
    perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk” (Al-Isra
    32)
  • “Dialah yang menciptakan kalian dari satu orang,
    kemudian darinya Dia menciptakan istrinya, agar
    menjadi cocok dan tenteram kepadanya” (Al-A’raf 189)
  • “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang
    keji, dan laki-laki yang keji adalah buat
    wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang
    baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki
    yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”
    (An-Nur 26)
  • “Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu
    nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan” ( An
    Nisaa : 4)
  • “Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka,
    bukan golonganku” (HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.)
  • “Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu :
    berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan
    menikah” (HR. Tirmidzi)
  • “Janganlah seorang laki-laki berdua-duan (khalwat)
    dengan seorang perempuan, karena pihak ketiga adalah
    syaithan” (HR. Abu Dawud)
  • “Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang
    telah mampu untuk kawin, maka hendaklah dia menikah.
    Karena dengan menikah itu lebih dapat menundukkan
    pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapa
    yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena
    sesungguhnya puasa itu bisa menjadi perisai baginya”
    (HR. Bukhori-Muslim)
  • “Janganlah seorang laki-laki dan wanita berkhalwat,
    sebab syaithan menemaninya. Janganlah salah seorang di
    antara kita berkhalwat, kecuali wanita itu disertai
    mahramnya” (HR. Imam Bukhari dan Iman Muslim dari
    Abdullah Ibnu Abbas ra).
  • “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir,
    hendaklah tidak melakukan khalwat dengan seorang
    wanita yang tidak disertai mahramnya, karena
    sesungguhnya yang ketiga adalah syetan” (Al Hadits)
  • “Dunia ini dijadikan Allah penuh perhiasan, dan
    sebaik-baik perhiasan hidup adalah istri yang
    sholihah” (HR. Muslim)
  • “Jika datang (melamar) kepadamu orang yang engkau
    senangi agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia
    (dengan putrimu). Jika kamu tidak menerima
    (lamaran)-nya niscaya terjadi malapetaka di bumi dan
    kerusakan yang luas” ( H.R. At-Turmidzi)
  • “Barang siapa yang diberi istri yang sholihah oleh
    Allah, berarti telah ditolong oleh-Nya pada separuh
    agamanya. Oleh karena itu, hendaknya ia bertaqwa pada
    separuh yang lain” (HR. Al-Hakim dan At-Thohawi)
  • “Jadilah istri yang terbaik. Sebaik-baiknya istri,
    apabila dipandang suaminya menyenangkan, bila
    diperintah ia taat, bila suami tidak ada, ia jaga
    harta suaminya dan ia jaga kehormatan dirinya” (Al
    Hadits)
  • “Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah : 1.
    Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah. 2.
    Budak yang menebus dirinya dari tuannya. 3. Pemuda / i
    yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang
    haram” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim)
  • “Wahai generasi muda! Bila diantaramu sudah mampu
    menikah hendaklah ia nikah, karena mata akan lebih
    terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara”
    (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud)
  • “Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang
    mampu beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu
    sebagai umat yang terbanyak” (HR. Abu Dawud)
  • “Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah
    kamu, dan perbanyaklah (keturunan). Sesungguhnya aku
    bangga dengan banyaknya jumlahmu di tengah
    umat yang lain” (HR. Abdurrazak dan Baihaqi)
  • “Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan
    sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah”
    (HR. Bukhari)
  • “Diantara kamu semua yang paling buruk adalah yang
    hidup membujang, dan kematian kamu semua yang paling
    hina adalah kematian orang yang memilih hidup
    membujang” (HR. Abu Ya¡Â?la dan Thabrani)
  • “Dari Anas, Rasulullah SAW. pernah bersabda : Barang
    siapa mau bertemu dengan Allah dalam keadaan bersih
    lagi suci, maka kawinkanlah dengan perempuan
    terhormat” (HR. Ibnu Majah,dhaif)
  • “Rasulullah SAW bersabda : Kawinkanlah orang-orang
    yang masih sendirian diantaramu. Sesungguhnya, Allah
    akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan
    menambah keluhuran mereka” (Al Hadits)
  • “Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena silau
    akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan
    akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu
    dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita
    karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya,
    Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akan
    memberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita
    karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan
    kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya
    karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya
    atau karena ingin mempererat kasih sayang, Allah
    senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan
    itu padanya” (HR. Thabrani)
  • “Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya,
    mungkin saja kecantikan itu membuatmu hina. Jangan
    kamu menikahi wanita karena harta / tahtanya mungkin
    saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan
    tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab,
    seorang budak wanita yang shaleh, meskipun buruk
    wajahnya adalah lebih utama” (HR. Ibnu Majah)
  • “Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah
    bersabda : Sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang
    karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan
    kecantikannya ; maka pilihlah yang beragama” (HR.
    Muslim dan Tirmidzi)
  • “Wanita yang paling agung barakahnya, adalah yang
    paling ringan maharnya” (HR. Ahmad, Al Hakim, Al
    Baihaqi dengan sanad yang shahih)
  • “Jangan mempermahal nilai mahar. Sesungguhnya kalau
    lelaki itu mulia di dunia dan takwa di sisi Allah,
    maka Rasulullah sendiri yang akan menjadi
    wali pernikahannya.” (HR. Ashhabus Sunan)
  • “Sesungguhnya berkah nikah yang besar ialah yang
    sederhana belanjanya (maharnya)” (HR. Ahmad)
  • “Dari Anas, dia berkata : ” Abu Thalhah menikahi Ummu
    Sulaim dengan mahar berupa keIslamannya” (Ditakhrij
    dari An Nasa’i)
  • “Adakanlah perayaan sekalipun hanya memotong seekor
    kambing.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  • “Rasulullah Saw melarang laki-laki yang menolak kawin (sebagai alasan)
    untuk beralih kepada ibadah melulu.” (HR. Bukhari)
  • “Sesungguhnya dunia seluruhnya adalah benda (perhiasan)
    dan sebaik-baik benda (perhiasan) adalah wanita (isteri) yang sholehah”. (HR. Muslim)
  • “Rasulullah Saw bersabda kepada Ali Ra: “Hai Ali, ada tiga perkara yang janganlah
    kamu tunda-tunda pelaksanaannya, yaitu shalat apabila tiba waktunya,
    jenazah bila sudah siap penguburannya, dan wanita (gadis atau janda)
    bila menemukan laki-laki sepadan yang meminangnya.” (HR. Ahmad)
  • “Seorang janda yang akan dinikahi harus diajak bermusyawarah
    dan bila seorang gadis maka harus seijinnya (persetujuannya),
    dan tanda persetujuan seorang gadis ialah
    diam (ketika ditanya). “(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
  • “Kawinilah gadis-gadis, sesungguhnya mereka lebih sedap mulutnya
    dan lebih banyak melahirkan serta lebih rela
    menerima (pemberian) yang sedikit.”(HR. Ath-Thabrani)
  • “Janganlah seorang isteri memuji-muji wanita lain di hadapan
    suaminya sehingga terbayang bagi suaminya seolah-olah dia
    melihat wanita itu.” (HR. Bukhari)
  • “Seorang isteri yang ketika suaminya wafat meridhoinya maka
    dia (isteri itu) akan masuk surga. “(HR. Al Hakim dan Tirmidzi)
  • “Hak suami atas isteri ialah tidak menjauhi tempat tidur suami
    dan memperlakukannya dengan benar dan jujur, mentaati perintahnya
    dan tidak ke luar (meninggalkan) rumah kecuali dengan ijin suaminya,
    tidak memasukkan ke rumahnya orang-orang
    yang tidak disukai suaminya. “(HR. Ath-Thabrani)
  • “Tidak sah puasa (puasa sunah) seorang wanita yang suaminya
    ada di rumah, kecuali dengan seijin suaminya. “(Mutafaq’alaih)
  • “Tidak dibenarkan manusia sujud kepada manusia, dan
    kalau dibenarkan manusia sujud kepada manusia, aku akan
    memerintahkan wanita sujud kepada suaminya karena
    besarnya jasa (hak) suami terhadap isterinya.”(HR. Ahmad)
  • “Apabila di antara kamu ada yang bersenggama dengan isterinya
    hendaknya lakukanlah dengan kesungguhan hati. Apabila selesai
    hajatnya sebelum selesai isterinya, hendaklah dia sabar menunggu
    sampai isterinya selesai hajatnya. “(HR. Abu Ya’la)
  • “Apabila seorang di antara kamu menggauli isterinya,
    janganlah menghinggapinya seperti burung
    yang bertengger sebentar lalu pergi. “(HR. Aththusi)
  • “Seburuk-buruk kedudukan seseorang di sisi Allah pada
    hari kiamat ialah orang yang menggauli isterinya dan isterinya
    menggaulinya dengan cara terbuka lalu suaminya mengungkapkan
    rahasia isterinya kepada orang lain. “(HR. Muslim)
  • “Sesungguhnya wanita seumpama tulang rusuk yang bengkok.
    Bila kamu membiarkannya (bengkok) kamu memperoleh
    manfaatnya dan bila kamu berusaha meluruskannya
    maka kamu mematahkannya. “(HR. Ath-Thahawi)
  • “Talak (perceraian) adalah suatu yang halal yang
    paling dibenci Allah. “(HR. Abu Dawud dan Ahmad)
  • “Ada tiga perkara yang kesungguhannya adalah kesungguhan (serius)
    dan guraunya (main-main) adalah kesungguhan (serius), yaitu perceraian,
    nikah dan rujuk. “(HR. Abu Hanifah)
  • “Apabila suami mengajak isterinya (bersenggama) lalu isterinya
    menolak melayaninya dan suami sepanjang malam jengkel
    maka (isteri) dilaknat malaikat sampai pagi. “(Mutafaq’alaih)
  • “Allah tidak akan melihat (memperhatikan) seorang lelaki yang
    menyetubuhi laki-laki lain (homoseks) atau yang
    menyetubuhi isteri pada duburnya. “(HR. Tirmidzi)