remaja islami
Senin, 17 September 2012
my favorite surah
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ
1. Bermegah-megahan telah melalaikan kamu ,
حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ
2. sampai kamu masuk ke dalam kubur.
كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ
3. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ
4. dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.
كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ
5. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,
لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ
6. niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim,
ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ
7. dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin .
ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ
8. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).
my nabi is muhammad SAW
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Nabi dan Rasul paling mulia, Nabi kita Muhammad saw. , juga bagi
keluarga dan seluruh sahabat beliau, wa ba'du:
Sesungguhnya rukun pertama dari rukun-rukun Islam yang agung adalah
bersaksi bahwasanya tidak ada ilah yang berhak untuk disembah dengan
selain Allah dan bahwasanya Muhammad itu Rasulullah (utusan Allah).
Perealisasian setengah dari kedua persaksian tersebut adalah syahadat
bahwasanya Muhammad itu utusan Allah, yang akan terwujud melalui
beberapa perkara berikut ini:
Pertama: Mempercayai Nabi S.A.W. pada seluruh apa
yang beliau kabarkan, yang dimulai dari keyakinan bahwa beliau adalah
Rasulullah (utusan Allah) yang diutus kepada jin dan manusia seluruhnya
untuk menyampaikan wahyu Allah Ta'ala melalui Al-Qur'an dan As-Sunnah,
keduanya mencakup agama Islam yang tidak akan Allah terima agama
selainnya.
Kedua: Menta'ati dan ridho atas hukum yang
diputuskannya, berserah diri kepada beliau dengan sepenuhnya, tunduk
terhadap sunnah dan menjadikannya sebagai panutan, serta membuang apa
yang selainnya.
Ketiga: Mencintai beliau S.A.W. diatas kecintaan
terhadap orang tua, keturunan dan diri sendiri, yang mengharuskan sikap
pengagungan, pemuliaan, rendah diri, menolong dan membelanya dan
berpegang dengan apa yang beliau datangkan.
Oleh karena itu bagi setiap muslim; hendaklah
merealisasikan semua makna ini, agar keimanannya menjadi benar, dapat
merealisasikan setengah dari kalimat Tauhid dan agar kesaksiannya bahwa Muhammadur Rasulullah diterima, karena orang-orang munafiq berkata:
" نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ اللَّهِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ
لَرَسُولُهُ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَكَاذِبُونَ "
"Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah".
Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan
Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar
orang pendusta" [QS. Al-Munaafiquun: 1], maka syahadat mereka tidak akan bermanfaat baginya, dikarenakan mereka tidak merealisasikan maknanya.
Berikut ini kami ketengahkan kepada Anda beberapa perkara yang dapat
kita laksanakan sebagai realiasasi kecintaan kita terhadap Rasulullah
dan melaksanakan kewajiban kita dalam menunaikan hak-hak Nabi
S.A.W. untuk menghadapi serangan keji terhadap beliau dengan
mengorbankan anak-anak, orang tua, diri sendiri bahkan juga harta kita,
menurut kemampuan masing-masing, karena setiap muslim wajib memikul
tanggung jawabnya masing-masing sesuai kedudukan mereka:
Bagi Perorangan, maka ia harus melakukan hal-hal berikut:
1- Bertafakkur tentang tanda-tanda kenabian beliau S.A.W. yang
pasti, bahwasanya beliau adalah utusan Rabb penguasa alam semesta,
asalnya ada dalam Al-Qur'anul Karim, dan apa yang terkandung dari
tanda-tanda yang menunjukkan akan benarnya kenabian beliau r.
2- Mempelajari dalil-dalil dari Al-Qur'an, Sunnah serta ijma' yang
menunjukkan akan kewajiban menta'ati Nabi S.A.W., memerintahkan untuk
mengikuti dan menjadikannya sebagai panutan.
3- Mengetahui dan memahami akan penjagaan Allah terhadap Sunnah
Nabi-Nya, yaitu melalui besarnya perjuangan yang diemban oleh para ulama
pada masa yang berbeda-beda, mereka menjelaskan yang shahih dari yang
lemah, serta mengumpulkannya sesuai dengan pondasi yang sangat teliti
dan hanya dimiliki oleh umat ini, serta tidak pernah ada pada umat-umat
yang telah lalu.
4- Merasakan akan kecintaan terhadap beliau S.A.W. dalam hati
dengan mengingat sifat kedermawanan dan kemuliaan baik lahir maupun
batin , juga membaca tentang sifat-sifat beliau yang mulia, serta
mengetahui bahwasanya telah terkumpul pada beliau kesempurnaan manusia
dalam bentuk (fisik) maupun akhlaknya.
5- Turut merasakan keutamaan dan kebaikan beliau S.A.W. terhadap
setiap muslim, karena beliaulah yang menyampaikan agama Allah kepada
kita dengan penyampaian terbaik, terlengkap dan paling sempurna, dan
beliau S.A.W. telah menyampaikan risalah, menunaikan amanah, menasehati
seluruh umat serta menjadi utusan terhadap kaumnya.
6- Menyandarkan seluruh kebaikan duniawi dan ukhrawi yang kita sepakati dan kita nikmati kepada beliau S.A.W. setelah keutamaan dan karunia Allah Ta'ala,
karena beliau S.A.W. merupakan jalan penunjuk kita kepadanya, semoga
Allah memberi kita ganjaran terbaik sebagaimana yang diperoleh seorang
nabi dari umatnya.
7- Merasakan bahwa beliau S.A.W. merupakan manusia yang paling
lembut, paling dermawan dan paling menjaga terhadap umatnya, Allah
berfirman:
[ النَّبِيُّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ ]
"Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri" [QS. Al-Ahzab: 6]
8- Mengenali ayat-ayat dan hadits-hadits yang menunjukkan
keagungan kedudukan beliau r disisi Rabb-nya, betapa tingginya derajat
beliau disisi Penciptanya, serta kecintaan Allah Ta'ala dan pemuliaan
–Nya terhadap beliau dengan kemuliaan tertinggi.
9- Melaksanakan perintah Allah kepada kita untuk mencintai beliau
S.A.W., bahkan mengedepankan kecintaan kepada beliau daripada diri kita
sendiri, sebagaimana sabda Nabi S.A.W.:
(( لن يؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من نفسه وولده ووالده والناس أجمعين ))
"Tidak beriman salah seorang diantara kalian hingga menjadikanku
lebih dia cintai dari dirinya, anaknya, orang tuanya dan seluruh manusia"
10- Berpegang dengan perintah Allah kepada kita agar beradab terhadap
beliau r, dan mengikuti sunnahnya, sebagaimana firman Allah Ta'ala:
] يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَرْفَعُوا
أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلَا تَجْهَرُوا لَهُ بِالْقَوْلِ
كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ أَنْ تَحْبَطَ أَعْمَالُكُمْ وَأَنْتُمْ لَا
تَشْعُرُونَ . إِنَّ الَّذِينَ يَغُضُّونَ أَصْوَاتَهُمْ
عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ أُولَئِكَ الَّذِينَ امْتَحَنَ اللَّهُ
قُلُوبَهُمْ لِلتَّقْوَى لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ [ (الحجرات: 2-3)
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu
melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara
yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian
yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu, sedangkan kamu tidak
menyadari . Sesungguhnya orang yang merendahkan
suaranya di sisi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji
hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala
yang besar" [QS. Al-Hujuraat: 2-3]
]لَا تَجْعَلُوا دُعَاءَ الرَّسُولِ بَيْنَكُمْ كَدُعَاءِ بَعْضِكُمْ بَعْضًا [ (النور: 63)
"Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul diantara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain)" [QS. An-Nuur: 63]
11- Berserah diri terhadap perintah Allah Ta'ala dengan membela Nabi
S.A.W., menolong dan menjaganya dari setiap gangguan yang ditujukan
kepadanya, atau dari kekurangan yang dinisbatkan kepadanya, sebagaimana
firman Allah: "supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)Nya, dan membesarkan-Nya" [QS. Al-Fath: 9]
12- Berusaha untuk selalu membela dan menolong beliau S.A.W. secara Ikhlas dan tulus.
13- Merasakan akan adanya ganjaran berlimpah di akhirat bagi orang
yang merealisasikan kecintaan terhadap Nabi S.A.W. dengan cara yang
benar, yaitu dengan menjadi pendamping beliau S.A.W. di surga,
sebagaimana sabda Nabi S.A.W.: "Anda akan bersama dia yang anda cintai".
14- Berusaha untuk selalu bershalawat kepada Nabi S.A.W. setiap kali
disebutkan nama beliau; setelah adzan, pada hari jum'at dan pada setiap
waktu, dikarenakan adanya ganjaran besar dari semua itu dan juga karena
besarnya hak beliau dari kita.
15- Membaca sejarah Nabi S.A.W. yang shahih, sambil merenungi setiap
kejadian untuk mengambil manfaat dari hikmah darinya, serta mengambil
manfaat dari setiap kejadian dan berusaha untuk menghubungkannya dengan
kehidupan dan kenyataan yang kita jalani.
16- Mempelajari Sunnah beliau S.A.W. dengan membaca apa yang telah dishahihkan
oleh para ulama dari hadits-hadits yang diriwayatkan darinya, sambil
berusaha untuk memahami kandungannya dan mengambil apa yang terkandung
dari ajaran kenabian berupa hikmah yang jelas, akhlak yang tinggi,
ibadah yang lengkap kepada Allah dan ketundukan yang sempurna hanya
kepada sang pencipta.
17- Mengikuti Sunnah beliau r secara keseluruhan, dengan mengedepankan yang lebih prioritas dari yang lainnya.
18- Berusaha untuk selalu mengikuti sunnah beliau dalam ibadah
walaupun kita hanya melakukan satu kali seumur hidup, sebagai bentuk
penjagaan untuk selalu mengikuti beliau pada segala sesuatu.
19- Berhati-hati dari melecehkan sunnah beliau S.A.W.
20- Berbahagia dengan terlihat dan dipraktekannya sunnah beliau diantara umat manusia.
21- Bersedih karena tidak dilaksanakannya sunnah beliau r oleh sebagian orang.
22- Membenci setiap yang mencela Nabi S.A.W. ataupun sunnahnya.
23- Mencintai keluarga beliau S.A.W. yang mencakup para istri dan keturunannya, dan bertaqarrub
kepada Allah Ta'ala dengan mencintai mereka, dikarenakan kedekatan
mereka dari Nabi S.A.W. dan juga karena keislaman mereka, sedangkan
orang yang berbuat maksiat diantara mereka hendaklah kita berusaha untuk
memberinya petunjuk, karena hidayah yang mereka peroleh lebih dicintai
oleh Rasulullah S.A.W. dari pada hidayah yang mereka peroleh oleh selain
mereka, sebagaimana yang dikatakan oleh Umar bin Khattab r.a. kepada
Al-Abbas paman Rasulullah r: (Perlahanlah wahai Abbas, sungguh
keislamanmu pada hari kamu memeluk Islam lebih aku cintai dari pada
keislaman Al-Khattab, hal itu karena aku mengetahui bahwa keislamanmu
lebih dicintai oleh Rasulullah S.A.W. daripada keislaman Al-Khattab).
24- Melaksanakan wasiat Nabi S.A.W. terhadap keluarganya, yaitu tatkala beliau berkata: "Saya mengingatkan kalian tentang keluargaku" tiga kali.
25- Mencintai para sahabat Nabi S.A.W., menghormati mereka serta
meyakini keutamaan mereka atas orang-orang yang datang setelahnya dari
segi ilmu, amal dan kedudukannya di sisi Allah Ta'ala.
26- Mencintai para ulama dan menghargainya, karena kedudukan dan
hubungan mereka dengan warisan kenabian, para ulama adalah pewaris para
Nabi, maka mereka berhak untuk dicintai dan dihormati, sebagaimana hak
Nabi S.A.W. terhadap umatnya.
Pada Tingkat Keluarga dan Masyarakat:
27- Mendidik anak-anak kita untuk mencintai Rasulullah S.A.W..
28- Mendidik anak-anak kita agar mencontoh Rasululullah S.A.W. pada seluruh keadaannya.
29- Memiliki buku-buku yang berhubungan dengan sejarah Nabi S.A.W..
30- Mengoleksi kaset-kaset yang berhubungan dengan sejarah beliau S.A.W..
31- Menyeleksi film-film kartun yang baik dan mendidik.
32- Mengkhususkan satu waktu atau lebih dalam setiap pekan untuk berkumpul bersama keluarga untuk mempelajari sejarah Nabi.
33- Hendaknya suami mencontoh Rasul S.A.W. dalam bermuamalah dengan keluarganya.
34- Memberi semangat kepada anak untuk menghafal dzikir yang diajarkan Nabi dan mempraktekkannya.
35- Memberi semangat kepada anak untuk menyisihkan sebagian dari uang
sakunya untuk mengamalkan sebagian hadits, seperti: menyantuni anak
yatim, memberi makan, dan membantu orang yang sedang membutuhkan.
36- Membiasakan anak untuk mempraktekkan kalimat-kalimat hikmah yang datang dari hadits Nabi, seperti: "seorang Mukmin itu cerdik dan cerdas", seorang Mukmin tidak akan terperosok dua kali dalam lubang yang sama, "permudahlah dan janganlah mempersulit".
37- Mengadakan perlombaan antara anggota keluarga tentang sejarah Rasul S.A.W..
38- Mengenalkan keluarga Muslim dengan kehidupan Rasul S.A.W., dengan mengadakan acara satu hari di rumah Rasul
Pada Tingkat Dunia Pendidikan dan Mereka yang Bekerja di bidang itu:
39- Menanamkan kecintaan terhadap Rasul S.A.W. pada jiwa siswa dan
siswi dengan cara memperkenalkan hak-hak beliau r terhadap umatnya.
40- Mengadakan ceramah-ceramah yang membahas sisi-sisi kehidupan Rasul dan juga kepribadian beliau S.A.W..
41- Memberi semangat kepada seluruh pengurus bidang pendidikan agar
memberi tambahan pelajaran sejarah Nabi pada kurikulum pembelajaran dan
pelajaran Islami pada bidang kemanusiaan.
42- Berusaha ikut serta dalam mendukung proyek riset ilmiah untuk
mempelajari sejarah Nabi pada universitas-universitas barat yang
terkenal.
43- Memberi semangat pada penulis makalah ilmiah tentang sejarah Nabi
dan menganjurkan para penulis untuk mengarang buku tentang sunnah
dengan berbagai macam ragamnya, seperti buku "al-maghozi" (peperangan-peperangan Rasul) dan "as-syamail" (Sifat-sifat Rasul).
44- Mengadakan pameran pada tingkat sekolah dan universitas untuk
memperkenalkan Rasul S.A.W., sambil memperhatikan peta geografi
perkembangan Islam.
45- Mengkhususkan suatu tempat di perpustakaan yang menyediakan
bacaan dan referensi yang berhubungan dengan Rasul r dan sejarahnya,
serta meletakkannya pada tempat yang jelas terlihat.
46- Menyusun ensiklopedi akademik yang mencakup, tentang sejarah
Nabi yang dapat dijadikan referensi dan menerjemahkannya kedalam
berbagai bahasa dunia.
47- Mengadakan perlombaan tahunan bagi siswa dan siswi untuk
menyeleksi makalah terbaik tentang sejarah Nabi dan menyediakan hadiah
menarik untuknya.
48- Mengadakan kegiatan kepemudaan yang mencakup kegiatan-kegiatan
yang menanamkan kecintaan terhadap Rasul r dan yang berhubungan dengan
sunnah beliau.
49- Mengadakan beberapa pelatihan khusus untuk menyiapkan para pemimpin yang mencontoh kepada Nabi S.A.W.
Pada Tingkat Para Imam, Da'i dan Para Penuntut Ilmu:
50- Menjelaskan kekhususan-kekhususan dakwah dan risalah beliau
S.A.W. dan bahwasanya beliau diutus dengan agama yang bijaksana, dan
bahwa pokok dari dakwahnya adalah selalu berusaha untuk memberi petunjuk
kepada seluruh manusia agar mengesakan ibadah hanya kepada Allah.
51- Beramal untuk mendakwahi umat manusia dan menunjuki mereka kepada agama ini; dengan seluruh ras dan bangsa mereka.
52- Menjelaskan sifat-sifat beliau S.A.W., baik dari segi fisik
maupun akhlaknya, sebelum dan setelah diturunkan risalah kepadanya.
53- Menjelaskan keutamaan-keutamaan Rasul S.A.W. serta kekhususan-kekhususan umatnya dengan cara yang menarik.
54- Menerangkan keadaan-keadaan beliau bersama keluarga, tetangga dan para sahabatnya.
55- Menjelaskan tentang bagaimana muamalah beliau S.A.W. terhadap
musuh-musuhnya dari ahli kitab, orang-orang musyrik dan munafiq.
56- Menjelaskan tentang manhaj beliau r dalam kehidupannya sehari-hari.
57- Mengkhususkan khutbah kedua pada sebagian hari jum'at untuk
mengingatkan akan kejadian-kejadian dari sejarah Nabi S.A.W., terlebih
lagi dengan mengkhususkan beberapa khutbah penuh tentang beliau dari
waktu ke waktu.
58- Menjelaskan tentang beberapa ayat yang berbicara tentang Rasul
S.A.W. ketika dibaca dalam shalat, selama tiga sampai lima menit.
59- Menambahkan halaqoh-halaqoh untuk menghafal sunnah di Mesjid, disamping halaqoh-halaqoh tahfidz Qur'an.
60- Membenarkan pemahaman-pemahaman yang salah seputar sunnah Rasul
S.A.W. kepada masyarakat umum, dan mengajak mereka untuk berpegang hanya
dengan yang shahih, dengan gaya bahasa yang mudah difahami dan jelas.
61- Menyebutkan fatwa-fatwa ulama yang menjelaskan tentang hukum
orang yang berpaling dari Rasul S.A.W. dengan mencela beliau, dan
kewajiban untuk membenci orang yang berbuat demikian serta berlepas diri
darinya.
62- Berusaha untuk mengembalikan umat manusia kepada agama mereka
melalui penjelasan ringan tentang keadaan dakwah beliau S.A.W..
63- Memberi peringatan melalui media-media cetak dan elektronik
tentang perilaku yang terlalu berlebihan terhadap Rasul r, sambil
menerangkan ayat-ayat yang melarang perbuatan tersebut, seperti firman
Allah: "janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu" [QS. An-Nisaa: 171], juga beberapa hadits khusus yang berbicara tentang ini, sebagaimana sabda beliau S.A.W.: "Janganlah
kalian terlalu berlebih-lebihan dalam mengikutiku sebagaimana terlalu
berlebih-lebihannya orang nasrani terhadap Isa putra Maryam", serta menjelaskan bahwa kecintaan yang sesungguhnya adalah dengan mengikutinya S.A.W..
64- Menganjurkan orang-orang untuk membaca sejarah Rasul S.A.W. dari sumbernya yang asli sambil menjelaskannya kepada mereka.
65- Menjelaskan kebatilan dan kedustaan yang disebarkan tentang beliau dan sejarahnya.
Pada Tingkat Para Pengamat, Cendikiawan, Jurnalis dan Wartawan:
66- Memperkenalkan pribadi Rasul S.A.W. dan kekhususan-kekhususan
umatnya melalui publikasi dan pembicaraan tentang beliau dalam berbagai
kegiatan komunikasi dan kebudayaan.
67- Tidak menyiarkan bentuk materi apapun yang memuat pelecehan terhadap sunnah beliau S.A.W..
68- Membendung media barat dan yahudi yang bertentangan serta
membantah apa yang mereka publikasikan dari berbagai syubhat dan
kebatilan tentang agama dan Nabi kita Muhammad S.A.W..
69- Mengadakan berbagai pertemuan ditingkat wartawan dan cendikia
dari kalangan non Muslim yang bijak untuk membicarakan tentang Nabi r
dan risalahnya.
70- Menyebarkan apa yang disebut oleh orang-orang bijak non Muslim tentang Nabi S.A.W..
71- Mengadakan berbagai seminar dan acara kebudayaan untuk
menampakkan manhaj, sejarah serta menjelaskan kelayakan ajaran beliau
S.A.W. pada setiap waktu dan tempat.
72- Mengadakan berbagai perlombaan penulisan makalah dan buku tentang
sejarah Rasul S.A.W. dan menyiapkan hadiah berharga untuknya.
73- Menulis berbagai makalah, kisah dan buku-buku kecil yang berisikan tentang Rasulullah S.A.W..
74- Mengusulkan kepada para pemimpin redaksi surat kabar dan majalah
untuk mengkhususkan sebuah kolom yang menjelaskan tentang ayat dan
hadits-hadits tentang wajibnya mencintai Rasul S.A.W., bahwa mencintai
beliau lebih utama daripada anak, orang tua dan seluruh manusia, bahkan
lebih utama dari kecintaan terhadap diri kita sendiri, yang mencakup
pengagungan, penghormatan, ittiba' (mengikuti) dan lebih mendahulukan sabda beliau atas perkataan siapapun.
75- Memberi usulan terhadap para pimpinan stasiun televisi untuk
menyiapkan suatu program khusus tentang sejarah Rasul S.A.W., serta
sikap dan prilaku beliau terhadap istri, anak, sahabat, musuh dan lain
sebagainya dari sifat pribadi dan perangai beliau yang mulia.
76- Menganjurkan kepada studio-studio rekaman dan rumah-rumah
produksi pertelevisian untuk mengeluarkan beberapa video yang berisikan
tentang sejarah Rasul S.A.W. dengan cara yang baik dan menarik.
77- Menganjurkan stasiun-stasiun televisi, baik yang lokal ataupun
parabola untuk menerbitkan dan menyiarkan film-film kartun untuk
anak-anak yang mengisahkan tentang kepribadian Rasul S.A.W., serta
beberapa kisah dari sunnah Nabi.
Pada Tingkat Yayasan-Yayasan Sosial dan Dakwah
78- Membentuk lajnah atau badan yang mengusung bendera pembelaan terhadap Rasul S.A.W..
79- Mengkhususkan beberapa tempat pada pameran dan muktamar nasional
serta international yang diikuti oleh yayasan-yayasan untuk memamerkan
buku serta kaset-kaset dan video yang memaparkan kekhususan-kekhususan
risalah Nabi Muhammad.
80- Mengkhususkan beberapa tempat tetap untuk membagikan kaset, buku
dan selebaran-selebaran yang berbicara tentang Rasul S.A.W..
81- Menganugerahkan hadiah menarik untuk orang-orang terbaik dalam
melayani dan perhatian terhadap sunnah dan sejarah Nabi serta mengadakan
pertemuan tahunan dengan mengundang orang-orang penting untuk
menganugrahkan hadiah tersebut kepada mereka.
82- Mencetak buku-buku sejarah Nabi dengan berbagai bahasa, dan
membagikannya ke pusat-pusat orientalis, perpustakaan-perpustakaan umum
dan universitas diseluruh dunia.
83- Menerbitkan majalah atau bulletin berkala yang fokus terhadap
sejarah Nabi yang suci dan ajaran-ajaran agama, serta menampilkan
kebaikan-kebaikan umat ini dan agama yang dibawa oleh Nabi kita Muhammad
S.A.W..
84- Menyiapkan kotak-kotak amal untuk mendanai gerakan pembelaan
terhadap Rasulullah S.A.W., penulisan dan terjemahan buku-buku sejarah
nabi serta pembuatan website di internet.
Pada Tingkat Para Pekerja Internet dan Pemilik Website
85- Membentuk beberapa kelompok website yang bertugas memaparkan
kebaikan-kebaikan agama ini dan menjelaskan bahwa Islam mencintai
seluruh Nabi dengan derajat kecintaan yang sama.
86- Membuat website atau forum dialog ataupun juga menyiapkan sebuah
kolom khusus website yang fokus untuk menjelaskan sejarah Nabi
S.A.W. dan kebaikan ajaran islam yang dibawa oleh beliau.
87- Ikut berperan dalam dialog damai dengan mereka yang non Muslim,
sambil mengajak mereka untuk mempelajari kepribadian Rasul S.A.W. dan
agama yang diembannya.
88- Membuat atau menyusun surat-surat elektronik yang dikirim ke
email-email khusus tentang beberapa Hadits dan nasehat-nasehat Nabi.
89- Menyiapkan buletin-buletin elektronik –dari waktu kewaktu-
tentang pribadi Rasul S.A.W. dan dakwahnya, terutama pada
perayaan-perayaan dan kejadian-kejadian insidental.
90- Mengumumkan pada mesin pencari data (seperti google) yang
terkenal tentang beberapa buku atau ceramah-ceramah yang berbicara
tentang Rasul S.A.W..
Pada Tingkat Orang Kaya dan Pemerintahan Islam
91- Mendanai kegiatan-kegiatan dakwah yang berhubungan dengan sejarah Nabi yang mulia.
92- Mencetak stiker-stiker yang berisi tentang Hadits dan nasehat-nasehat kenabian.
93- Ikut menanam saham dalam mendirikan stasiun televisi, radio dan
majalah-majalah yang berbicara tentang Islam dan Rasulullah S.A.W.,
dengan berbagai macam bahasa, terutama bahasa Inggris.
94- Menyewa jam tayang pada beberapa stasiun televisi dan radio asing
untuk menampilkan gambaran-gambaran tentang Islam dan Nabi Muhammad
S.A.W..
95- Mendirikan beberapa markas khusus untuk membahas dan mempelajari
sejarah Nabi serta menterjemahkannya kedalam bahasa yang ada di dunia
ini.
96- Mendirikan museum dan perpustakaan yang khusus membidangi sejarah dan peninggalan Nabi yang Mulia.
97- Membuat beberapa buah website di internet yang dikhususkan pada sejarah dan sunnah Nabi S.A.W..
98- Mencetak dan menyebarkan buku-buku, kaset dan program-program
publikasi yang memaparkan kebaikan-kebaikan agama yang dibawa oleh Nabi,
juga tentang akhlak dan kepribadian beliau, dalam beberapa bahasa,
khususnya bahasa Inggris.
99- Turut berperan dalam mendanai perlombaan-perlombaan dalam bidang
dakwah yang terfokus pada sejarah Nabi, dan juga menyisihkan sebagian
hartanya sebagai dukungan atasnya.
Nomor ke 100 kami tinggalkan untuk Anda agar disempurnakan dan dikirimkan kepada kami melalui alamat lembaga kami.
Saudara dan saudariku yang beragama Islam .. sesungguhnya yang
merupakan kewajiban bagi kita semua –masing-masing menurut kemampuannya-
adalah membela Nabi kita, imam kita dan kekasih kita Muhammad S.A.W.,
oleh karena itu kami siapkan buletin ini agar tidak ada seorangpun dari
kita yang memiliki alasan untuk tidak membela beliau, maka itu hendaklah
kita semua beramal untuk menyebar dan mempublikasukannya, juga
mendakwahi keluarga dan seluruh manusia melalui perkumpulan keluarga,
pembicaraan via telephone dan sms untuk membela Rasulullah S.A.W.
Jumat, 14 September 2012
Hadis tentang hubungan wanita dan laki-laki
- “Sesungguhnya, apabila seorang suami memandang
isterinya (dengan kasih & sayang) dan isterinya juga
memandang suaminya (dengan kasih & sayang), maka
Allah akan memandang keduanya dengan pandangan kasih &
sayang. Dan apabila seorang suami memegangi jemari
isterinya (dengan kasih & sayang) maka berjatuhanlah
dosa-dosa dari segala jemari keduanya” (HR. Abu Sa’id) - “Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah
berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang
diamalkan oleh jejaka (atau perawan)” (HR. Ibnu Ady
dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah) - “Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia
menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu
sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan
sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” (Ar-Ruum
21) - “Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara
kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba
sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang
perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN
MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas
(pemberianNya) dan Maha Mengetahui.”
(An Nuur 32) - “Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan,
supaya kamu mengingat kebesaran Allah” (Adz Dzariyaat
49) - “Janganlah kalian mendekati zina, karena zina itu
perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk” (Al-Isra
32) - “Dialah yang menciptakan kalian dari satu orang,
kemudian darinya Dia menciptakan istrinya, agar
menjadi cocok dan tenteram kepadanya” (Al-A’raf 189) - “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang
keji, dan laki-laki yang keji adalah buat
wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang
baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki
yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”
(An-Nur 26) - “Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu
nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan” ( An
Nisaa : 4) - “Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka,
bukan golonganku” (HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.) - “Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu :
berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan
menikah” (HR. Tirmidzi) - “Janganlah seorang laki-laki berdua-duan (khalwat)
dengan seorang perempuan, karena pihak ketiga adalah
syaithan” (HR. Abu Dawud) - “Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang
telah mampu untuk kawin, maka hendaklah dia menikah.
Karena dengan menikah itu lebih dapat menundukkan
pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapa
yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena
sesungguhnya puasa itu bisa menjadi perisai baginya”
(HR. Bukhori-Muslim) - “Janganlah seorang laki-laki dan wanita berkhalwat,
sebab syaithan menemaninya. Janganlah salah seorang di
antara kita berkhalwat, kecuali wanita itu disertai
mahramnya” (HR. Imam Bukhari dan Iman Muslim dari
Abdullah Ibnu Abbas ra). - “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir,
hendaklah tidak melakukan khalwat dengan seorang
wanita yang tidak disertai mahramnya, karena
sesungguhnya yang ketiga adalah syetan” (Al Hadits) - “Dunia ini dijadikan Allah penuh perhiasan, dan
sebaik-baik perhiasan hidup adalah istri yang
sholihah” (HR. Muslim) - “Jika datang (melamar) kepadamu orang yang engkau
senangi agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia
(dengan putrimu). Jika kamu tidak menerima
(lamaran)-nya niscaya terjadi malapetaka di bumi dan
kerusakan yang luas” ( H.R. At-Turmidzi) - “Barang siapa yang diberi istri yang sholihah oleh
Allah, berarti telah ditolong oleh-Nya pada separuh
agamanya. Oleh karena itu, hendaknya ia bertaqwa pada
separuh yang lain” (HR. Al-Hakim dan At-Thohawi) - “Jadilah istri yang terbaik. Sebaik-baiknya istri,
apabila dipandang suaminya menyenangkan, bila
diperintah ia taat, bila suami tidak ada, ia jaga
harta suaminya dan ia jaga kehormatan dirinya” (Al
Hadits) - “Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah : 1.
Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah. 2.
Budak yang menebus dirinya dari tuannya. 3. Pemuda / i
yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang
haram” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim) - “Wahai generasi muda! Bila diantaramu sudah mampu
menikah hendaklah ia nikah, karena mata akan lebih
terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara”
(HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud) - “Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang
mampu beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu
sebagai umat yang terbanyak” (HR. Abu Dawud) - “Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah
kamu, dan perbanyaklah (keturunan). Sesungguhnya aku
bangga dengan banyaknya jumlahmu di tengah
umat yang lain” (HR. Abdurrazak dan Baihaqi) - “Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan
sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah”
(HR. Bukhari) - “Diantara kamu semua yang paling buruk adalah yang
hidup membujang, dan kematian kamu semua yang paling
hina adalah kematian orang yang memilih hidup
membujang” (HR. Abu Ya¡Â?la dan Thabrani) - “Dari Anas, Rasulullah SAW. pernah bersabda : Barang
siapa mau bertemu dengan Allah dalam keadaan bersih
lagi suci, maka kawinkanlah dengan perempuan
terhormat” (HR. Ibnu Majah,dhaif) - “Rasulullah SAW bersabda : Kawinkanlah orang-orang
yang masih sendirian diantaramu. Sesungguhnya, Allah
akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan
menambah keluhuran mereka” (Al Hadits) - “Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena silau
akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan
akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu
dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita
karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya,
Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akan
memberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita
karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan
kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya
karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya
atau karena ingin mempererat kasih sayang, Allah
senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan
itu padanya” (HR. Thabrani) - “Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya,
mungkin saja kecantikan itu membuatmu hina. Jangan
kamu menikahi wanita karena harta / tahtanya mungkin
saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan
tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab,
seorang budak wanita yang shaleh, meskipun buruk
wajahnya adalah lebih utama” (HR. Ibnu Majah) - “Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah
bersabda : Sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang
karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan
kecantikannya ; maka pilihlah yang beragama” (HR.
Muslim dan Tirmidzi) - “Wanita yang paling agung barakahnya, adalah yang
paling ringan maharnya” (HR. Ahmad, Al Hakim, Al
Baihaqi dengan sanad yang shahih) - “Jangan mempermahal nilai mahar. Sesungguhnya kalau
lelaki itu mulia di dunia dan takwa di sisi Allah,
maka Rasulullah sendiri yang akan menjadi
wali pernikahannya.” (HR. Ashhabus Sunan) - “Sesungguhnya berkah nikah yang besar ialah yang
sederhana belanjanya (maharnya)” (HR. Ahmad) - “Dari Anas, dia berkata : ” Abu Thalhah menikahi Ummu
Sulaim dengan mahar berupa keIslamannya” (Ditakhrij
dari An Nasa’i) - “Adakanlah perayaan sekalipun hanya memotong seekor
kambing.” (HR. Bukhari dan Muslim) - “Rasulullah Saw melarang laki-laki yang menolak kawin (sebagai alasan)
untuk beralih kepada ibadah melulu.” (HR. Bukhari) - “Sesungguhnya dunia seluruhnya adalah benda (perhiasan)
dan sebaik-baik benda (perhiasan) adalah wanita (isteri) yang sholehah”. (HR. Muslim) - “Rasulullah Saw bersabda kepada Ali Ra: “Hai Ali, ada tiga perkara yang janganlah
kamu tunda-tunda pelaksanaannya, yaitu shalat apabila tiba waktunya,
jenazah bila sudah siap penguburannya, dan wanita (gadis atau janda)
bila menemukan laki-laki sepadan yang meminangnya.” (HR. Ahmad) - “Seorang janda yang akan dinikahi harus diajak bermusyawarah
dan bila seorang gadis maka harus seijinnya (persetujuannya),
dan tanda persetujuan seorang gadis ialah
diam (ketika ditanya). “(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah) - “Kawinilah gadis-gadis, sesungguhnya mereka lebih sedap mulutnya
dan lebih banyak melahirkan serta lebih rela
menerima (pemberian) yang sedikit.”(HR. Ath-Thabrani) - “Janganlah seorang isteri memuji-muji wanita lain di hadapan
suaminya sehingga terbayang bagi suaminya seolah-olah dia
melihat wanita itu.” (HR. Bukhari) - “Seorang isteri yang ketika suaminya wafat meridhoinya maka
dia (isteri itu) akan masuk surga. “(HR. Al Hakim dan Tirmidzi) - “Hak suami atas isteri ialah tidak menjauhi tempat tidur suami
dan memperlakukannya dengan benar dan jujur, mentaati perintahnya
dan tidak ke luar (meninggalkan) rumah kecuali dengan ijin suaminya,
tidak memasukkan ke rumahnya orang-orang
yang tidak disukai suaminya. “(HR. Ath-Thabrani) - “Tidak sah puasa (puasa sunah) seorang wanita yang suaminya
ada di rumah, kecuali dengan seijin suaminya. “(Mutafaq’alaih) - “Tidak dibenarkan manusia sujud kepada manusia, dan
kalau dibenarkan manusia sujud kepada manusia, aku akan
memerintahkan wanita sujud kepada suaminya karena
besarnya jasa (hak) suami terhadap isterinya.”(HR. Ahmad) - “Apabila di antara kamu ada yang bersenggama dengan isterinya
hendaknya lakukanlah dengan kesungguhan hati. Apabila selesai
hajatnya sebelum selesai isterinya, hendaklah dia sabar menunggu
sampai isterinya selesai hajatnya. “(HR. Abu Ya’la) - “Apabila seorang di antara kamu menggauli isterinya,
janganlah menghinggapinya seperti burung
yang bertengger sebentar lalu pergi. “(HR. Aththusi) - “Seburuk-buruk kedudukan seseorang di sisi Allah pada
hari kiamat ialah orang yang menggauli isterinya dan isterinya
menggaulinya dengan cara terbuka lalu suaminya mengungkapkan
rahasia isterinya kepada orang lain. “(HR. Muslim) - “Sesungguhnya wanita seumpama tulang rusuk yang bengkok.
Bila kamu membiarkannya (bengkok) kamu memperoleh
manfaatnya dan bila kamu berusaha meluruskannya
maka kamu mematahkannya. “(HR. Ath-Thahawi) - “Talak (perceraian) adalah suatu yang halal yang
paling dibenci Allah. “(HR. Abu Dawud dan Ahmad) - “Ada tiga perkara yang kesungguhannya adalah kesungguhan (serius)
dan guraunya (main-main) adalah kesungguhan (serius), yaitu perceraian,
nikah dan rujuk. “(HR. Abu Hanifah) - “Apabila suami mengajak isterinya (bersenggama) lalu isterinya
menolak melayaninya dan suami sepanjang malam jengkel
maka (isteri) dilaknat malaikat sampai pagi. “(Mutafaq’alaih) - “Allah tidak akan melihat (memperhatikan) seorang lelaki yang
menyetubuhi laki-laki lain (homoseks) atau yang
menyetubuhi isteri pada duburnya. “(HR. Tirmidzi)
Langganan:
Postingan (Atom)